Cari Blog Ini

Kamis, 23 Oktober 2014

Saintifik VS Spiritual

Belakangan ini pemerintah lagi gencar-gencarnya melakukan sosialisasi tentang implementasi kurikulum 2013. Kurikulum yang dirancang sebagai trobosan baru bagi dunia pendidikan di Indonesia yang diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Pemerintah melalui kebijakannya mewajibkan seluruh sekolah di bawah naungan kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk menerapkan kurikulum 2013. Dalam rangka mendukung kebijakan tersebut, pemerintah juga melakukan program pelatihan yang diadakan untuk memberikan bekal bagi para guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 tersebut. Namun, pertanyaannya adalah sejauh manakah kurikulum 2013 ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang dengan latar belakang sosial dan budaya masyarakatnya yang tentunya sangatlah berbeda dengan dunia barat?


Rabu, 15 Oktober 2014

Merdeka tetapi Terjajah

Merdeka?... Apakah sesungguhnya kita sudah merdeka?... Merdeka itu apa? … Merdeka itu Bagaimana?... Merdeka itu siapa?... Merdeka itu dimana?... merdeka itu kapan?...
Wah…ternyata banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan “merdeka”.  Tetapi apakah semua itu dapat  terjawab, ah…mungkin ruang dan waktulah yang akan menjawabnya. Namun satu hal yang selalu mengusik pikiran saya, apakah kita sudah benar-benar merdeka?

Rabu, 01 Oktober 2014

Menembus Ruang dan Waktu dengan Berfilsafat

Setiap yang ada dan yang mungkin ada punya filsafatnya masing-masing, sehingga sangat diperlukan untuk belajar filsafat. Dalam memahami ilmu diperlukan chemestry, ketika memahami ilmu tanpa chemistry diibaratkan batu ketemu batu, artinya sama-sama bersifat keras. Dalam konteks hubungan dosen dengan mahasiswa dosen diumpamakan batu besar dan mahasiswa diumpanakan sebagai batu kecil, atau bisa juga diumpamakan bahwa dosen sebagai martil (memiliki sifat keras), sedangkan mahasiswa sebagai batunya. Fungsi dari martil ini adalah untuk memecahkan batu tadi menjadi bagian-bagian kecil, sehingga dari batu yang besar menjadi kerikil, selanjutnya menjadi pasir, dari pasir menjadi debu, dari debu menjadi udara, sehingga ketika sudah menjadi udara maka bisa dengan muda memposisikan diri untuk memahami suatu ilmu.

Kamis, 25 September 2014

Hidup adalah Filsafat dan Filsafat adalah Hidup

Filsafat itu lebih mengarah kepada kreatifitas, Berfilsafat bukanlah menghafal, tetapi berpikir. Cara membentuk skema filsafat di otak adalah dengan merangkai pilar-pilar filsafat dan menghubungkan komponen-komponen filsafat itu sendiri. Implementasinya adalah dengan banyak membaca. Tujuan dari filsafat adalah untuk mengetahui ruang dan waktunya. Supaya mampu mengetahui ruang dan waktunya, maka harus banyak membaca dan membaca, yaitu membaca secara dalam sedalamnya dan luas seluasnya.