Cari Blog Ini

Minggu, 20 November 2016

Artikel Ilmiah

Efektivitas Guided Discovery Setting Think Pair Share untuk Meningkatkan Prestasi dan Toleransi*

Ezi Apino
Program Studi S2 Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta
apinoezi@gmail.com

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran guided discovery setting pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan prestasi dan toleransi siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 5 MAN Yogyakarta III, DIY dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

Artikel Ilmiah

Developing Mathematical Higher Order Thinking Skills of Senior High School Students*

Ezi Apino1, a), Heri Retnawati2, b)
1Graduate Program, Yogyakarta State University, Indonesia
2Mathematics Education Department, Yogyakarta State University, Indonesia
a) apinoezi@gmail.com
b) heri_retnawati@uny.ac.id

Abstract: Mathematics learning has an important role in improving the quality of human resources. In order to achieve these objectives, mathematics learning should be able to facilitate individuals to develop higher order thinking skills. Fact on field indicate that mathematics learning in Indonesia has not oriented to higher order thinking skills. It can be seen from the low achievement of Indonesian students in the TIMSS study. Some efforts should be made to improve mathematical higher order thinking skills of senior high school students, namely: (1) involve students in activities of non-routine problem solving; (2) facilitating students to develop the ability to analyze and evaluate (critical thinking) and the ability to create (creative thinking); and (3) encourage students to construct their own knowledge.
Keywords: Higher Order Thinking Skills, mathematics learning, non-routine problem solving, critical thinking, creative thinking
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*Artikel dipresentasikan dalam International Seminar on Mathematics, Science, and Computer Science Education (MSCEIS 2016), FPMIPA UPI Bandung, 15 Oktober 2016

Artikel lengkap dapat didownload melalui link berikut:

Artikel Ilmiah

Mengembangkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Creative Problem Solving*
Ezi Apino
Pendidikan Matematika S2, Universitas Negeri Yogyakarta
apinoezi@gmail.com


Abstrak—Salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh individu sebagaimana disebutkan dalam “21 century skills” yaitu berpikir kreatif. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika di Indonesia yang salah satunya mengkehendaki siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif. Dengan demikian berpikir kreatif memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di era globalisasi dan modernisasi. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia, khususnya dalam pembelajaran matematika masih rendah. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika yaitu melalui pembelajaran creative problem solving. Artikel ini akan mengupas apa itu creative problem solving, hubungannya dengan pengembangan kreativitas siswa dan seperti apa pengimplementasiannya dalam pembelajaran matematika.
            Kata kunci: Berpikir Kreatif, Creative Problem Solving
____________________________________________________________________
*Artikel dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY, 5 November 2016.
Artikel lengkap dapat didownload melalui link berikut:

Jumat, 18 November 2016

Toleransi Siswa dalam Pembelajaran Matematika

Beberapa waktu yang lalu, ketika saya mengikuti seminar di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta(16/11) dan berkesempatan untuk mempresentasikan artikel tentang toleransi siswa dalam pembelajaran matematika. Mungkin karena toleransi saat ini menjadi salah satu isu sensitif dan trending topik di Indonesia, bahkan dunia, menjadikan para peserta sidang paralel saat itu cukup antusias untuk bertanya terkait pengintegrasian nilai toleransi, khususnya dalam pembelajaran matematika. Beberapa pertanyaan yang diajukan saat itu adalah bagaimana mengukur toleransi siswa dalam pembelajaran matematika dan instrumen yang digunakan seperti apa. Sebenarnya jawabannya sederhana saja, karena toleransi ini termasuk sebagai salah satu variabel afektif dan merupakan salah satu karakter yang termuat dalam KI 2 (Sikap Sosial), maka cara mengukurnya yang paling sederhana adalah menggunakan angket. Berikut akan saya share contoh angket toleransi siswa dalam pembelajaran matematika yang saya kembangkan dan digunakan ketika melakukan Penelitian Tindakan Kelas di salah satu sekolah di DI Yogyakarta. Adapun angket tersebut dalam bentuk inventaory yang terdiri dari 15 butir pernyataan dan masing-masing butir terdiri dari 5 pilihan respon. Bagi yang membutuhkan contoh ataupun referensi tentang angket toleransi tersebut silahkan download melalui link berikut:
Demikian postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.

Sabtu, 12 November 2016

Contoh LKS Model CPS Berorientasi HOTS

Bagi yang memerlukan contoh LKS untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) silahkan download pada link berikut:
LKS HOTS Trigonometri
Manual LKS HOTS Trigonometri

Semoga Bermanfaat.

Contoh RPP Model CPS Berorientasi HOTS

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) siswa yaitu model Creative Problem Solving (CPS). Secara operasional langkah CPS terdiri dari penemuan tujuan (objective-finding); (2) penemuan fakta (fact-finding); (3) penemuan masalah (problem-finding); (4) penemuan berbagai ide (ideas-finding); (5) penemuan solusi (solution-finding); dan (6) penemuan penerimaan (acceptance-finding). Adapun contoh RPP model CPS berorientasi HOTS dapat di download melalui link berikut:

Untuk contoh LKS-nya akan dipublish pada postingan berikutnya.
Semoga bermanfaat!

CPS

Creative Problem Solving to Improve Students’ Higher Order Thinking Skills in Mathematics Instructions

Ezi Apino1, Heri Retnawati2
1Master Program of Mathematics Education, Yogyakarta State University
2Faculty of Mathematics and Natural Science, Yogyakarta State University
apinoezi@gmail.com

 AbstractThe 21st century skills requires students not only have the conceptual knowledge, but also must have the skills to think and skill in the application of knowledge. High order thinking skills (HOTS) is one of the skills that students required to face the competition in the 21st century. One effort that can be done to improve students’ HOTS namely through the implementation of creative problem solving (CPS) models in mathematics instruction. CPS can be implemented in mathematics instructions through the steps: (1) finding the objective of the problems (objective-finding); (2) analyzing facts or informations from the problems (fact-finding); (3) analyzing the important questions from the problem (problem-finding); (4) exploring ideas to solve the problem (idea-finding); (5) analyze the advantages and disadvantages of the ideas found (solution-finding); and (6) making the conclusion from the process of problem solving (acceptance-finding). CPS can improve students' HOTS because: (a) the product or outcomes of learning by using CPS can be used to evaluate high order thinking skills; (b) present a meaningful learning activities; (c) effectively used individually or groups; (d) empower students to construct the knowledge; (e) as a variation in learning activities that involve problem solving; (f) fostering the understanding that not all the problems have only one solution that is right; and (g) presentation of challenging problems (creative problem) can attract and motivate students to learn.
Keywords: creative problem solving, higher order thinking skills, mathematics instructions

Artikel lengkap dapat di download di: https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=I3CpvlQAAAAJ&citation_for_view=I3CpvlQAAAAJ:2osOgNQ5qMEC

Meningkatkan Toleransi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Penerapan Model Guided Discovery Setting Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan toleransi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model guided discovery setting pembelajaran kooperatif tipe TPS pada kelas X MIPA 5 MAN Yogyakarta 3. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan toleransi siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran guided discovery setting pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat dilakukan dengan cara: (a) pembagian kelompok yang terdiri dari keragaman tingkat kemampuan akademik, gender, suku, ras, dan budaya; (b) mendorong setiap siswa untuk mengemukakan pendapat dalam menyelesaikan masalah, baik secara tertulis maupun lisan; (c) membiasakan siswa membuat kesepakatan untuk menentukan jawaban/penyelesaian terbaik, apabila terdapat perbedaan jawaban/penyelesaian dari suatu masalah; dan (d) menyajikan masalah terbuka yang menuntut beragam cara penyelesaian dan atau beragam jawaban, agar siswa terbiasa saling berargumen, saling mendiskusikan, saling memberi dan menerima saran dan kritik, serta saling menghargai satu sama lain.

Kata Kunci: guided discovery; pembelajaran kooperatif; pembelajaran matematika; think pair share; toleransi siswa

Artikel lengkap dapat di download di: https://scholar.google.co.id/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=I3CpvlQAAAAJ&citation_for_view=I3CpvlQAAAAJ:9yKSN-GCB0IC